Saturday, December 31, 2016

Pertobatan pembunuh 100 orang

Ada cerita hebat dari Nabi Muhammad saw.Beliau sangat ingin kita dapat mengambil pelajaran dari kisah ini supaya lita tidak mengulangi perbuatan salah dan dosa sseperti umat terdahulu.Nabi yang penuh kasih sayang ini sangat menginginkan kita mengikuti petunjuk yang benar.
Nabi mengisahkan ada seorang laki-laki yang telah membunuh 99 orang.Kemudian dia menyadari dan menyesali perbuatannya.Hatinya selalu gelisah.Dia merasa risau dan gundah atas dosanya.Hatinya tergerak untuk membersihkan dosa-dosanya,maka dia ingin mengadukan permasalahannya kepada seorang alim.Lalu dia berusaha mencari orang alim.
Akhirnya dai bertemu seorang rahib,yaitu pendeta (ahli ibadah) dari Bani Israil.Dia bertanya,"Sesungguhnya saya telah membunuh sembilan puluh sembilan orang,apakah jika saya bertobat akan diampuni?" Pendeta itu menjawab,"Tidak!" mendapat jawaban demikian dia sangat kecewa."Mengapa tidak ada kesempatan untuk bertobat?" batinnya.Maka dengan diliputi rasa putus asa pendeta itu dibunuhnya.Jadi,genaplah sudah dia telah membunuh seratus orang.
Namun,rupanya dalam hati kecilnya masih ada harapan untuk bisa bertobat.Maka,dia berusaha mencari orang alim lainnya.Dia berharap mendapatkan jawaban yang akan melegakan hatinya.Lantas dai bertemu dengan orang alim yang lain.Dia berujar,"Sesungguhnya saya telah membunuh seratus orang,apakah jika saya bertobat,saya diampuni?" orang alim itu menjawab,"Ya,jika kamu bersungguh-sungguh bertobat,maka akan diampuni oleh Allah."
Betapa senangnya dia.Harapannya untuk bertobat terpenuhi.Kemudian orang alim memberi nasihat,"Pergilah kamu ke kampung seberang,karena disana kamu akan bertemu dengan orang-orang saleh yang menyembah Allah.Maka sembahlah Allah dan beribadalah kepada Allah bersama mereka.Kamu jangan pulang ke kampungmu karena kampungmu adalah tempat yang jelek."
Dengan mantap dan penuh harapan  di hatinya,dia pun berangkat menuju kampung saleh.Dia sudah tidak ingin kembali kembali ke kampungnya lagi.Namun ketika baru sampai separuh perjalanan,dia meninggal dunia.Kemudian terjadilah perdebatan antara Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab.Laki-laki itu baru menempuh separuh perjalanan,apakah ia termasuk orang yang diterima tobatnya ataukah tidak?karena dia belum sampai kampung saleh untuk memperbaiki diri dan menyembah Allah bersama penduduk kampung itu.
Malaikat Rahmat berkata,"Dia datang dalam keadaan bertobat sepenuh hatinya kepada Allah.Tentu ia termasuk sebagai hamba yang diterima tobatnya." Namun Malaikat Azab mendebat dengan alasan,"Sesungguhnya dia belum melakukan kebaikan sama sekali.Berarti ia belum membuktikan amalannya berubah baik." lalu ada malaikat lain yang mendatangi mereka dengan menyamar sebagai manusia.Akhirnya mereka menjadikannya sebagai penengah atau hakim.Malaikat penyamar itu berkata,"Ukurlah jarak antara dua daerah ini.Kemana dia lebih dekat jaraknya,maka dia masuk ke daerah tersebut." Mereka pun mengukur.Ternyata jaraknya lebih dekat ke kampung saleh satu jengkal.Maka orang itu pun tergolong sudah masuk ke kampung saleh.Tanda tobatnya diterima.Lalu Malaikat Rahmat yang mengurusinya.
Subhanalallah,sungguh Allah Maha Pengampun.Walau dosa hamba-hambanya sangat besar,jika hambanya sungguh-sungguh bertobat,Allah akan mengampuni dosa-dosanya.Manusia adalah tempat salah dan lupa,namun sebaik-baik orang yang berdosa adalah mereka yang bertobat,dan Allah sangat merindukanucapan tobat kita.kisah diatas diangkat dari hadist riwayat Bukhari dan Muslim.
Sumber:mahir mendongeng,kak bimo

 

No comments:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *