Saturday, December 17, 2016

Tawakkal

Pada suatu malam Rasulullah mengajarkan sebuah doa kepada putri tercintaya,Fatimah Az-zahra:"Ya Allah,janganlah Engkau serahkan diri kami pada diri kami sendiri walau hanya sekedipan mata atau lebih cepat dari pada itu".
Doa ini pendek tapi padat dan berisi.melalui doa ini kita disadarkan bahwa sesungguhnya kita tidak berkuasa atas diri kita sendiri.Seandainya Allah mengabaikan sedetik saja,maka kita tidak akan bisa berbuat apa-apa diri kita sendiri.Mungkin selama ini kita mengira bahwa kita berkuasa penuh atas tubuh kita.Padahal sesungguhnya kita tidak memiliki kekuatan dan kekuasaan sedikit pun terhadap diri kita sendiri.
Cobalah kita renungkan tentang mata,adakah kita memiliki kekuasaan atas mata sendiri?jika dijawab"ya",cobalah menahan mata anda agar tidak berkedip selama satu hari.Tak ada yang mampu kan?Bahkan untuk waktu 10 menit saja,mata manusia tidak mampu untuk tidak berkedip.
Menurut riset para ilmuwan,mata manusia normal butuh berkedip 15-20 kali per menit.Sehari harus berkedip 29.000 kali.
Keipan mata berfungsi untuk meratakan air mata yang kaya oksigen ke seluruh permukaan mata,sehingga kornea (lapisan terluar pada mata bagian depan) tidak mengalami kekeringan dan iritasi.Kedipan juga berfungsi menyingkirkan kotoran dipermukaan kornea.
Sebuah riset di jepang juga menyimpulkan bahwa kedipan mata adalah proses otak beristirahat sebentar.Dengan berkedip,kita memberikan kesempatan kepada otak untuk beristirahat dalam waktu singkat tetapi sering.Kegiatan ini sangat penting bagi otak agar tetap segar.
Apakah kita kuasa atas pengaturan nafas?jika selama ini kita bernafas dengan cara manarik udara dan memasukkannya ke rongga paru-paru lalu mengeluarkannya secara teratur dan berlangsung konstan,maka cobalah hanya menarik udara masuk atau mengeluarkannya saja.Semenit,dua menit atau tiga menit mungkin bisa bertahan.Tapi yang sudah pasti,sebelum hitungan ke sepuluh menit,kita sudah menyerah.
Kini sadarlah kita bahwa yang memiliki mata adalah Allah.Dialah yang menjadikan mata kita melihat.Dia pula yang memeliharanya hingga kelak saatnya Allah mengambilnya kembali.Pada saat itu Allah meminta pertanggung jawaban atas penggunaannya,seberapa banyak mata kita memandang hal-hal yang dilarang Allah?
Yang memilki dan menguasai  telinga kita adalah Allah.Dialah yang menjadikan telinga mendengar.betapa banyak orang yang memiliki daun telinga seperti yang kita miliki tapi tuli dan tidak bisa mendengar suara sama sekali.
Betapa lemahnya diri kita terhadap diri kita sendiri,Sekedar menahan kedipan mata saja sudah tidak mampu,apalagi mempertahankan diri dari kematian.Boleh saja setiap hari ditemukan berbagai kemajuan di bidang kedokteran,tapi penyakit baru juga terus bermunculan.Penyakit lama belum ditemukan obatnya yang manjur,kini sudah datang virus dan penyakit baru yang mematikan.Satu penyakit bisa diatasi,tumbuh sepuluh penyakit baru.
Apakah dengan kesadaran ini manusia harus bersikap pasrah?Ya,harus berdikap pasrah dan tawakkal kepada Alla,bersandar sepenuhnya kepada Dia.Hanya kepadaNya tempat kita bergantung,dan hanya kepadaNya pula kita meminta pertolongan.
Bagaimana dengan ikhtiar?justru tawakkal kepada Allah mengharuskan kita untuk berikhtiar dan bersungguh-sungguh mencari izin dan memperoleh ridhaNya.Orang-orang yang pasrah tanpa usaha adalah putus asa,dan putus asa merupakan kejahatan dalam pandangan agama.
Perbedaan orang yang tawakkal dengan orang yang putus asa terletak pada usaha,kerja keras,kesungguhan,komitmen dan ikhtiar manusiawi.Orang yang putus asa adalah mereka yang menyerah pada keadaan,bukan kepada Allah.Sebaliknya,orang-orang yang tawakkal merasa dirinya lemah dan berusah sungguh-sungguh untuk mengatasi kelemahammya.Bersamaan usaha tersebut ia menyerahkan segala urusan kepada Allah."Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad,maka bertawakkalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya". (Ali Imran:Ali Imran 159)
Sumber:pixabay

No comments:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *