Sunday, November 12, 2017

Mengucap salam

Mengucapkan salam termasuk perbuatan sunnah,sesuai dengan sabda Rasulullah saw,"Ucapkanlah salam ,baik kepada siapa saja yang engkau kenal dan yang tidak." (Riwayat Bukhari)
Adapun membalas salam hukumnya fardhu kifayah.Jika ada seseorang dari sebuah kelompok telah menjawab,maka gugurlah kewajiban yang lain.Demikian menurut ulama.Jika hukum pengamalannya sudah jelas,bagaimana dengan tata cara dan adab-adabnya?
1. Secara lengkap lebih baik
Seseorang mengucap salam,hendaknya ia mengucapkan dengan lengkap,"assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."Akan tetapi,jika hanya mengucapkan"assalamualaikum",maka perbuatan itu masih dibolehkan.Namun ketika seseorang mengucapkan salam,disunnahkan untuk menjawabnya dengan salam yang lebih lengkap atau sama."Jika kalian disalami,dengan ucapan selamat,maka balaslah dengan ucapan yang lebih baik atau serupa." (QS.An-Nisa 4:48)
2.Segera sebelum didahului yang lain
"Jika ada dua orang,maka yang paling baik diantara keduanya adalah siapa yang terlebih dahulu mengucapkan salam." (Riwayat Bukhari)
3. Salam saat bertemu dan berpisah
"Jika saudaranya terhalang oleh pohon atau dinding,kemudian ia bertemu,maka hendaknya ia mengucapkan salam kepada saudaranya itu." (Riwayat Abu Dawud)
4. Didengar pihak yang diberi salam
Dijelaskan dalam hadist riwayat Bukhari,jika Rasulullah saw mengucap salam,maka salam beliau tidak membangunkan orang tidur,akan tetapi terdengar oleh mereka yang terjaga.
5. Sebelum mengucapkan yang lain
Dianjurkan agar seseorang mengucapkan salam terlebih dahuhlu sebelum mengucapkan perkataan lainnya.Ini di dasari atas perbuatan para salaf dan geneerasi setelah mereka,sebagaimana disebutkan Imam An Nawawi
6. Yang muda kepada yang tua
"Yang kecil menyalami yang besar,yang berjalan menyalami yang duduk dan yang sedikit menyalami yang banyak." (Riwayat Bukhari)
7.Hindari kepada mereka yang membuang hajat
Para ulama menilai,mengucap salam kepada mereka yang sedang buang hajat,berada dikamar mandi,berjima' atau pada seseorang yang sedang makan,sedangkan dimulutnya masih dipenuhi makanan adalah makruh.Para ulama menilai,perbuatan itu bertentangan dengan etika dan kesopanan.
8. Dilarang kepada ahli maksiat
Imam Bukhari berpendapat,tidak perlu mengucap salam kepada pelaku dosa besar.Dasarnya,Rasulullah saw melarang bebeapa sahabat berbicara dan mengucap salam kepada Ka'ab bin Malik,disebabkan ia tidak ikut serta dalam perang Tabuk.Bukhari juga berdalil dengan pernyataan Abdullah bin Amru,"Janganlah kalian mengucap salam kepada peminum khamr."
9. tidak mengkhususkan kepada pihak tertentu
Para ulama memandang,pengkhususan salam kepada kelompok tertentu adalah perbuatan makruh.Sebab,salam sendiri fungsinya untuk menyatakan hati umat islam,dan ini tidak akan tercapai dengan pengkhususan salam kepada sebagian umat islam dan meninggalkan sebagian yang lain.
10. Dilarang kepada orang kafir
"Janganlah kalian dahului mengucap salam kepada Yahudi dan Nashara." (Riwayat Muslim)
Cuma,para ulama masih berselisih pendapat,apakah larangan itu sampai derajat haram atau makruh.Dan orang-orang kafir jika mengucapkan salam,maka jawaban yang diberikan kepada mereka adalah,"waalaikum".Itu sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Bukhari.
Namun,jika dalam sebuah kelompok bercampur antara orang muslim dan kafir,maka dibolehkan mengucap salam,dengan niat bahwa salam itu ditujukan kepada mereka yang muslim,karena Rasulullah saw pernah melakukannya,sebagaimana disebutkan dalam hadist riwayat Bukhari.
11. Boleh kepada lawan jenis jika aman dari fitnah
Dari Asma binti Yazid,"Rasulullah saw melewati kami,dan beliau mengicapkan salam." (Riwayat Tirmidzi)
Para ulama menjelaskan,dibolehkannya mengucap salam kepada lawan jenis,terikat dengan syarat,yakni kedua pihak yakin bahwa perbuatan itu tidak membuat mereka terkena fitnah.
Sumber:Suara Hidayahtullah

Saturday, November 11, 2017

Meninggalkan shalat jum'at karena suatu halangan

Dalam kondisi normal shalat jum'at wajib bagi laki-laki dewasa,namun kewajiban tersebut gugur dengan beberapa alasan.Wahbah al-Zuhailiy menyebutkan ada enam alasan dimana seseorang yang mendapatkan keringan untuk tidak shalat jum'at,tetapi cukup dengan melaksanakan shalat dzuhur.
Enam hal tersenut adalah:
1. Sakit yang terasa berat untuk melaksanakan shalat jum'at.
2. Hujan lumpur,dingin yang menggigit dan gelap yang pekat.
3. Sedang menahan buang air kecil maupun besar.
4. Mulut berbau akibat mengkonsumsi makanan yang berbau menyengat seperti bawang mentah.
5. Terpenjara atau semakna hingga tidak dapat keluar menuju tempat shalat jum'at.
6. Adalah kekhawatiran bahaya yang menimpa dirinya,hartanya atau kehormatannya.
Sebagai dasar atas alasan ini adalah hadist Ibnu Abbas r.a bahwa Nabi bersabda:
"Barang siapa mendengar seruan tukang adzan kemudian tidak ada udzur yang menghalangi untuk mengikuti seruan itu,maka tiada shalat baginya.Mereka bertanya:"Apa udzur itu?"Nabi menjawab:"Takut atau sakit."(HR.al-Hakim)
Atas dasar ini,ketidak hadiran dalam shalat jum'at dapat dibenarkan,apalagi dilakukan dengan cara bergantian.Tetapi,sebagai muslim yang merindukan kesempurnaan ibadah pada penghulu hari (sayyidul ayyam),perlu diniatkan bahwa jum'at siang itu untuk ibadah hingga tidak terkendala dengan udzur.
 Sumber:Abdul Kholiq

Friday, November 10, 2017

Khamr

Diantara barang yang haram,Nabi saw memberi pencerahan kepada umatnya dengan menyebut secara khusus beberapa hal.Untuk khamr (minuman keras) misalnya,Nabi saw menjelaskan resikonya yang berkaitan dengan shalat.
Dalam hadist yang diriwayatkan Ibnu Majar,Abdullah bin Amr menyampaikan bahwa Nabi saw bersabda,"Barangsiapa minum khamr lalu mabuk,maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari dan bila mayi ia masuk neraka.Jika ia taubat,maka Allah akan mengampuninya.Namun bila kembali minum khamr dan mabuk (kedua kali),maka tidak diterima shalatnya selama 40 hari dan bila ia mati masuk neraka.Jika dia taubat,maka Allah akan mengampuninya."
Hingga yang keempat Nabi saw mengatakan,"Bila dia kembali minum,maka hak Allah memberinya minuman dari radghatul khabal di hari kiamat." Para sahabat bertanya,"Ya Rasulullah,apakah radghatul khabal?" Beliau menjawab,"Air perasan jasad busuk penduduk neraka." (Riwayat Ibnu Majah)
Dalam riwayat lain Nabi menegaskan potensi buruk khamr dengan menyatakan bahwa khamr itu adalah miftahu kulli syarrin (kunci segala keburukan).(Riwayat Ibnu Majah).
Sumber:Pixabay

Wednesday, November 8, 2017

Riba

Resiko lebih mengerikan yang semestinya membuat bulu roma setiap mukmin bergidik adalah tentang spektakulernya dosa riba.Coba renungkan kata Nabi berikut ini,"Satu dirham hasil riba,dalam pandangan Allah dosanya lebih besar daripada tiga puluh enam kali berzina." Padahal satu dirham saat ini hanya berkisar Rp 70.000,sedangkan transaksi ribawi yang dilakukan kaum muslimin saat ini sudah sangat masif,plus dengan jumlah peserta yang sangat besar.Lantas bagaimana kiranya dosa yang menumpuk pada pundak para pelakunya?
Mewarisi kesadaran Nabi dan para sahabat serta semua orang saleh pada setiap masa,seorang tokoh zuhud nan kaya Ibn al Mubarak menyampaikan,"(keberhasilan) menolak satu dirham karena adanya syubhat,lebih aku sukai daripada aku (berhasil) bersedekah sebesar seratus ribu dirham." komparasi ini dapat di maklumi,karena sungguh tidak ada apa-apanya pahala sedekah seratus ribu dirham dibanding keberhasilan untuk luput dari tertimpa dosa makan barang haram,walaupun untuk senilai satu dirham.Sebab jika itu hasil riba,berarti dosanya lebih besar dari 36 kali berzina.Dengan demikian luput dari harta haram sekecil apapun adalah keberhasilan besar yang patut disyukuri.
Ibrahim ibn Adham berkata,"Tidaklah tahu orang yang mengaku tahu kecuali seseorang yang tahu apa yang masuk ke dalam perutnya." Nalar brilian Ibn Adham ini patut menjadi penggugah kesadaran orang yang barangkali sudah merasa pandai,menjadi ulama,bahkan merasa menjadi pejuang,tetapi ironisnya tak mampu mengenali sesuatu yang jelas-jelas dia pegang dan ia kunyah.Sungguh tidak pantas dikatakan berjuang meninggikan kalimat Allah,sementara rumahnya,mobilnya,serta perabotnya diperoleh dari kredit ribawi.
Inilah yang tak dapat dipungkiri sebagai bukti dari mukjizat Nabi yang empat belas abad yang lalu telah menyampaikan,"Akan datang kepada manusia suatu zaman,ketika mereka makan riba,dan orang yang tidak memakannya ia akan mendapatkan debunya." (Riwayat an-Nasa'i)
Zaman yang sedang kita alami bersama ini,rasanya tidak meninggalkan sedikitpun gambaran Nabi di atas.Dan para ulama memasukkan semua indikator ini sebagai asyrath al-sa'ah (tanda-tanda kiamat).
Sumber:Pixabay

Empat obat selamat dunia akhirat

Pada zaman sekarang banyak orang mencari cara agar mendapatkan hidup yang penuh keberuntungan.Rasulullah pernah bersabda,"Barang siapa memiliki empat perkara,maka dijain hidupnya tidak akan merugi dan selalu beruntung." Apa saja empat perkara tersebut?
Pertama,harus senantiasa menjaga lisan.
Setiap perkataan yang keluar dari lisan kita harus selalu jujur dan tidsk menyakiti perasaan orang lain.Orang yang ingin hidupnya beruntung tidak boleh ada sedikit pun dusta dalam ucapannya.Percayalah,dengan berkata jujur nasib anda akan dirubah oleh Allah.Tapi jika anda mampu menjaga kejujuran dalam setiap ucapan dan perilaku,maka bukan tidak mungkin Allah merubah nasib anda.Memang jujur itu berat tapi di situlah leetak tantangannya.
Kedua,menjaga amanah.
Sekecil apapun amanah itu,kita harus menjaga dengan sebaik-baiknya,amanah itu sama dengan nyawa.Kalau orang hidup tidak mampu menjaga amanah,sama saja orang tersebut sudah tidak memiliki nyawa.Kalau anda sekalian mampu menjaga amanah,saya yakin anak-anak dan keluarga anda akan diangkat derajatnya oleh Allah.Amanah itu salah satu contohnya adalah badan kita.Kita harus menjaga badan ini agar selalu sehat.
Ketiga,selalu berakhlak yang mulia.
Kita hidup di dunia ini tidak boleh mudah sakit hati dan harus bisa selalu bahagia dalam keadaan apapun.Bagaimana agar bisa bahagia?resepnya ada dua,yang pertama adalah harus yakin bahwa hidup sudah diatur oleh Allah dan selalu yakin bahwa apa yang menjadi ketetapan Allah adalah yang terbaik bagi kita.Sedangkan yang kedua,adalah jangan pernah membenci dan memusuhi orang lain.Karena adanya musuh hanya akan membuat hidup anda semakin rumit.Satu orang anda benci,berarti satu nikmat hilang.Orang yang tidak punya musuh itu hidupnya akan selalu beruntung dan mudah mencari rezeki,karena rezeki datangnya melalui perantara manusia.
Keempat,jangann pernah serakah.
Orang yang serakah,misalnya serakah terhadap makanan pasti di dalam perutnya terdapat banyak penyakit.Selain itu,sifat serakah termasuk penyakit hati yang sangat bahaya karena menjauhkan kita dari rasa syukur.Oleh karena itu,agar dijauhkan dari segala penyakit hati dan kerugian,marilah bersama-sama kita meraih hidup yang penuh keberkahan dan keberuntungan melalui empat langkah yang sesuai dengan petunjuk atau sunnah-sunnah yang diajarkan Rasulullah.
Sumber:KH.Imam Hambali

Tuesday, November 7, 2017

Keberanian Abdullah Ibnu Umar

Nama isimnya Abdullah.Sedang kunyahnya Ibnu Umar.Berjihad dijalan Allah bersama Rasul tercinta adalah impiannya sejak kecil.Sebagaimana sahabat Rasul yang lain,ia pun mendaftarkan diri sebagai bagian dari mujahid perang Khandaq saat berusia 15 tahun.Sejak itu,Ibnu Umar tak pernah absen dalam berbagai pertempuran dalam rangka meninggikan kalimat Allah.
Kelembutan dan zuhudnya Abdullah bin Umar terhadap dunia nampaknya sangat dipengaruhi oleh karakter sang ayah.Pada saat kaum  muslimin sedang berada pada masa jaya,mulai nampak perubahan poros hidup umat muslim ke arah materi sehingga para sahabat terkemuka memiliki tanggung jawab untuk menjadi teladan dalam gaya hidup yang shalih,zuhud dan jauh dari kedudukan yang tinggi.Termasuk didalamnya Abdullah bin Umar.
Adalah biasa saat ia duduk-duduk bersama temannya ia membaca Al-Qur'an,lalu bacaannya terhenti dan berlinanglah air matanya.tangisnya mengalir deras hingga membasahi janggutnya.Karena cintanya yang amat sangat pada Rasul,ia sering memejamkan mata lantas tertangis saat melewati tempat-tempat yang biasa Rasul singgahi.Kedermawanannya nampak saat ia menerima hadiah 4000 dirham dari baitul mal,ia bagikan langsung harta itu pada orang-orang  miskin,hingga ia sendiri harus berhutang keesokan harinya untuk membeli makan.
Dibalik kelembutan hati seorang Ibnu Umar,tersimpan keberanian (syaja'ah) sekeras karang.Ia adalah orang yang selalu bergairah pada panggilan-panggilan jihad dan yang paling keras menentang penguasa yang lalim.Ia berani menginterupsi pidato Hajjaj bin Yusuf,gubernur Hijaz pada masa Yazid yang tangannya berlumur darah orang tak bersalah.Sebuah peristiwa yang mengantarkannya pada kematian akibat tikaman utusan Hajjaj.
Keberanian Abdullah bin Umar juga nampak ketika kafilah dagangnya terhalang seekor singa yang juga menghalangi orang-orang lain dalam perjalanan.Ia turun dari untanya,lantas berjalan ke arah singa itu.Tak dedikitpun rasa takut mencegahnya mendekati binatang buas ini.Dari jarak yang sangat dekat itu,Ibnu Umar menggosok telinga sang singa,seolah-olah ia sedang  bernegosiasi.Tak lama kemudian menyingkirlah singa itu dari tengah jalan.
Abdullah bin Umar mengatakan,bahwa ia pernah mendengar Rasulullah bersabda,"Jika manusia hanya takut kepada Allah,maka tidak ada hal lain yang bisa menguasainya." Hal ini juga dinyatakan dalam kitab Risalatal Qusyairiyyah,"Sesungguhnya yang menguasai manusia adalah sesuatu yang menakutkannya.Jika manusia hanya takut kepada Allah,maka tak ada apapun yang mampu menguasainya."
Karakter ini yang membuat namanya harum.Disegani oleh kawan maupun lawan.Oleh kawan,terbukti beberapa kali ia diminta oleh orang-orang Madinah menjadi khalifah pengganti Utsman bin Affan.Bahkan di masa khalifah Utsman,sang khalifah menawarkan jabatan qadhi/hakim kepada Ibnu Umar karena jujur dan luasnya pengetahuannya.Namun Ibnu Umar enggan menerima jabatan itu.Oleh lawan,tercatat pesan Muawiyah kepada anaknya,Yazid,yang telah ia tunjuk sebagai putra mahkota tentang tiga orang Madinah yang perlu ditakuti.Salah satu dari tiga orang itu adalah Abdullah bin Umar.
Sumber:Nurul Hyat

Monday, November 6, 2017

Hasan al Bashri ulama besar anak susuan istri Nabi

Hasan al Bashri adalah seorang alim yang luas dan tinggi ilmunya,terpercaya,seorang hamba yang ahli ibadah dan fasih bicaranya.hasan dilahirkan di Madinah pada tahun 21 Hijrah (624 Masehi).Ibunya bernama Khairah,pelayan Hindun binti Suhail (yang lebih dikenal dengan sebutan Ummu Salamah),istri Rasulullah.
Ummu Salamah sangat menyayangi Khairah dan Hasan.Apabila Khairah ada tugas ke luar rumah,bayinya dirawat oleh Ummuh Salamah dan disusui oleh istri Rasulullah tersebut.Di masa kecilnya di Madinah,Hasan berguru pada para sahabat Nabi,antara lain:Utsman bin Affan,Abdullah bin Abbas,Ali bin Abi Talib,Abu Musa Al-Asyari,Anas bin Malik,Jabir bin Abdullah dan Abdullah bin Umar.
Pada usia 14 tahun,Hasan pindah ke kota Basrah,Irak,dan menetap disana.Karenanya di kemudian hari Hasan dikenal dengan sebutan Hasan al Bashri (Hasan dari kota Basrah).Kelak di Basrah,(Irak) Al Hasan mendirikan madrasah disana dan menjadi guru yang sangat terkenal.Dia juga seorang fuqaha yang berani berkata benar dan menyeru kepada kebenaran dihadapan para pembesar negeri dan seorang yang sukar diperoleh tolak bandingmya dalam soal ibadah.
Hasan menerima hadist dari Abu Bakrah,Imran bin Husein,Jundub,Al Bajali,Muawiyah,Anas,jabir dan meriwayatkan hadist dari bebrapa sahabat diantaranya Ubay bin Ka'ab,Saad bin Ubadah,Umar bin Khathab walaupun tidak pernah bertemu dengan mereka atau tidak mendengar langsung dari mereka.Hasan al Bashri meninggal dunia di Basrah,Iraq,pada hari jum'at 5 Rajab 110 Hijrah (728 Masehi),pada umur 89 tahun.
Sumber: wikipedia

Terapi istighfar

Pada suatu ketika datang seseorang kepada Hasan al Bashri.Dia mengadu soal masa paceklik yang menimpa wilayahnya.Sang ulama lantas berkata kepadanya,"Beristighfarlah  kepada Allah."
Selang beberapa saat,datang seseorang lagi.Dia mengeluhkan kemiskinan yang menghimpitnya.Hasan pun berkata yang sama,"Beristighfarlah kepada Allah."
Datanglah lagi laki-laki yang meminta,"Doakanlah aku ,agar Allah memberiku anak."Lagi-lagi jawaban Hasan tak berubah,"Beristighfarlah kepada Allah."
Masih ada laki-laki lain yang berkonsultasi.Kali ini dia mengeluhkan kebunnya yang mengalami kekeringan.Jawaban Hasan persis sama,"Beristighfarlah kepada Allah."
Rupanya ada orang yang mengamati peristiwa diatas.Ia merasa heran,ditanya macam-macam jawabannya sama.Ia lantas bertanya kepada Hasan,"Beberapa orang datang kepadamu mengeluhkan berbagai macam,tetapi engkau menyuruh mereka melakukan hal yang sama.Membaca istighfar.Bagaimana ini?"
Hasan menjawab."Aku sama sekali tidak mengatakan apapun dari diriku,selain itu firman Allah."Hasan,sebagaimana dikutip al Quryhubi dari Ibnu Shabib,lalu menyitir ayat Al Qur'an yang artinya,"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun,niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,dan membanyakkan harta dan anak-anakmu,dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS.Nuh 71:10-12)
Benar,istighfar artinya meminta ampun.Tentu saja minta ampun terhadap segala dosa.Kita dianjurkan memperbanyak istighfar.Rasulullah sendiri senantiasa beristighfar.Dalam riwayat Muslim,Rasulullah tak kurang seratus kali beristighfar tiap hari.Dalam riwayat lain,disebut tujuh puluh kali.Itu Rasulullah ,yang sudah dijamin masuk surga.Bagaimana dengan kita?.
Mestinya lebih banyak.Manusia adalah tempatnya dosa.Tidak ada manusia tanpa dosa.Kadarnyalah yang berbeda-beda.Tapi dosa kecil maupun dosa besar,sama-sama harus memperbanyak istighfar.Firman Allah yang artinya:"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung." (QS.An-nuur:31
Tentang dahsyatnya istighfar,dalam Musnah Abu hanifah disebutkan dalam sebuah riwayat dari Jabir bin Abdullah.Suatu ketika ada seseorang yang datang menemui Rasullah.Orang ini berkata"Wahai Rasulullah,aku sama sekali belum diberi rezeki berupa anak dan aku tidak memiliki anak." 
Rasulullah kemudian berkata,"Dimana engkau perbanyak istighfar dan memperbanyak sedekah maka engkau akan diberi rezeki dengan lantaran keduanya." lelaki itu lalu memperbanyak istighfar dan sedekah.Jabir mengatakan bahwa akhirnya laki-laki itu dikarunia sembilan anak laki-laki
Sumber:Islam hastag

Friday, November 3, 2017

Memberi selamat pada hari raya agama lain

Uacapan selamat itu juga berarti sebuah doa.Artinya,mendoakan seseorang agar yang dituju itu selamat.Sedangkan doa itu inti ibadah dan ibadah itu tidak boleh ditujukan kepada orang yang berbeda agama atau non muslim,berdasarkan firman Allah swt,"Katakanlah,Hai orang-orang kafir.Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.Untukmu agamamu dan untukkulah agamaku." (QS.Al Kafirun)
Kalau dalam masalah ibadah (akhirat) kita tidak boleh diperuntukkan kepada non muslim dan seseorang yang berbeda agama,tetapi kalau untuk masalah dunia (muamalah) kita boleh bekerjasama dengan non muslim.Seperti  bisnis,belajar dan bertetangga.Jadi,walaupun mereka menguicapkan selamat hari raya kepada anda,karena dalam ajaran mereka tidak ada larangan ,anda tetap tidak boleh membalasnya dengan ucapan selamat hari raya mereka.Seperti uicapan selamat natal,selamat waisak dan yang sebagainya.Tetapi anda tetap boleh berteman,harus berkata santun dan bergaul baik dengan mereka.Meski ditempat kerja mayoritas rekan kerja anda non muslim,anda tetap tidak dianjurkan mengucapkan selamat pada hari raya mereka.Namun anda dianjurkan agar tetap menjalin silaturahim yang profesional dalam masalah dunia termasuk dalam urusan kerja.
Sumber:KH.Abdurrahman Navis

Hukum rental playstation dan billyard

Playstation billyard termasuk suatu permainan yang mengandung ketangkasan dan kesenangan.Dalam  islam,ada permainan yang diperbolehkan ada juga yang dilarang.Permainan itu diperbolehkan jika memenuhi beberapa syarat di antaranya:
Pertama,permainan itu tidak bersifat sia-sia dan membuat lalai terhadap kewajiban kepada Allah seperti shalat,bolos sekolah,lupa kewajiban kepada keluarga dan sebagainya..Hal ini sesuai dengan penegasan Allah yang artinya,"Hai orang-orang yang beriman,janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah.Barang siapa berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi." (QS.Al Munafiqun:9)
Kedua,tidak ada unsur judi dan taruhan karena judi itu perbuatan yang dilarang dalam islam seperti firman Allah yang artinya,"Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi.Katakanlah,pada keduanya itu terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia,tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan.Katakanlah,yang lebih dari keperluan.Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya supaya kamu berpikir." (QS.Al Baqarah:219)
Ketiga,menjaga lisan,kehormatan dan perilakunya dari hal-hal yang dilarang islam.Seperti berkata kotor,mengolok-olok,sombong,berbaur dengan lawan jenis,menimbulkan fitnah,pertengkaran dan sebagainya.Sebagaimana dijelaskan Allah,"Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbukkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran khamar dan berjudi serta menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang.Maka berhentilah kamu (mengerjakan pekerjaan itu)." (QS.Al Maidah:91)
Jika permainan tidak mengandung tiga unsur diatas tapi mengandung manfaat untuk melatih kecerdasan,kekuatan fisik dan rekreatif,maka itu diperbolehkan.Karena pada jaman Rasulullah para sahabat juga melakukan permainan yang mengandung unsur ketangkasan,olah raga dan rekreatif.Seperti menunggang kuda,memanah,lari cepat dan berenang dan semacamnya.Bahkan Siti Aisyah tidak dilarang Rasulullah menonton permainan didepan masjid pada saat hari raya.Juga sahabat Umar menganjurkan anak-anak muslim diajarkan ketangkasan.

Sumber:KH.Abdurrahman Navis

Contact Form

Name

Email *

Message *