Monday, January 2, 2017

umat pertengahan,umat unggulan

"Dan demikian pula kami telah menjadikan kamu (umat islam) 'umat pertengahan' agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar rosul (muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.(Al-Baqara [2]: 143) bnu Katsi dalam tafsirnya lebih cenderung mengartikan ummatan wasathan sebagai umat yang unggul atau umat pilihan.Ath-Thabari menafsirkan sebagai umat pertengahan. Mereka berada di antara dua himpitan.jika digabungkan di antara duapenafsir itu,maka didapat satu pemahaman bahwa umat islam adalah umat yang unggul karena posisi mereka yang slalu berada di tenggah.Secara,sederhana kaum Muslimin selalu menggambil salah satu diantara tiga posisidalam menyingkapi berbagai hal,terutama dalam hal diniyah.Sebagai mereka ada yang cenderung bersikap berlebih-lebihan yang memberatkan (tasyaddud).sebaliknya,ada juga yang bersikap meringan-ringankan (tasahhul).Sedangkan kelompok ideal yang dikehendaki Allah dan RasulNya adalah sikap ketiga,yaitu pertengahan (tawasuth) dalam din dan dunia.
Pada suatu hari Rasulullah mendengar kabar bahwa ada tiga orang laki-laki yang masing-masing mengikrarkan diri untuk bersikap tasyaddud.Lelaki pertama  berjanji akan melaksanakan qiyamul lail sepanjang malam.Lelaki kedua berikrar akan membujang selamanya.Sedang lelaki  ketiga akan berpuasa sepanjang tahun.Mengetahui hal tersebut,beliau bersabda,"Diantara kalian,aku adalah orang yang paling takut kepada Allah dan paling bertaqwa kepadaNya,tetapi aku puasa (disuatu hari) dan berbuka (tidak berpuasa) di hari yang lain.Aku shalat lail,tapi aku juga tidur (tidak sepanjang malam).Aku juga menikahi perempuan.Barangsiapa membenci sunnahku,maka mereka bukan golonganku."(Riwayat Bukhari)
Sikap Rasulullah tersebut sejalan dengan al-qur'an,"Katakanlah (hai Muhammad),Hai Ahli Kitab!janganlah kamu berlebih-lebihan dengan cara yang tidak benar dalam agamamu.Dan janganlah kamu mengikuti keinginan orang-orang tersesat dahulu dan (telah) menyesatkan banyak (manusia),dan mereka sendiri tersesat dari jalan yang lurus."(Al-Maidah 5:77) 
Rasulullah bersabda,"Telah binasa orang yang berlebih-lebihan dalam beragama."perkataan tersebut diulang Rasulullah tiga kali.(Riwayat Muslim)
Lalu,apa yang mendorong sebagian kaum muslim bersikap berlebih-lebihan dalam beragama?pertama,karena alasan kebodohannya.kedangkalan ilmu dan wawasannya sering menjadi kendala mereka untuk mendapatkan tadzkirah.Kedua,bisa jadi karena fanatismenya.Orang yang sudah fanatik terhadap suatu hal biasanya cenderung tertutup.Mereka tidak mudah menerima pendapat kecuali yang berasal dari kelompoknya.
Jika islam sangat mengutuk dan membenci orang-orang yang berlebih-lebihan dalam beragama,maka hal yang sama berlaku pada mereka yang selalu meringan-ringankan urusan agama.Kelompok ini lebih memperturutkan hawa nafsu yang cenderung mencari yang mudah-mudah saja.Banyak ayat yang  kemudian dipelintir sesuai seleranya.
Kelompok kedua ini lebih sering mengandalkan akal dari wahyu,bahkan wahyu pun cenderumg diakali.Jangankan ayat-ayat yang mutasyabihat,sedangkan yang nyata-nyata merupakan ayat muhkamat pun ditafsirkan sesuai selera hawa nafsunya.Inilah kenyataan yang dihadapi umat islam saat ini.Lalu ,ambilah jalan yang diridhai Allah.Ambilah jalan yang sesuai dengan ajaran Rasulullah saw,jadilah ummatan wasathan.
Sumber:unisci24


No comments:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *