Thursday, December 15, 2016

Tragedi pahlawan,Ilmuwan dan Dermawan

"Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan,lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan."(Qs.Al-Furqaan:23)

Betapa sibuknya bumi dengan aktifitas manusiadi segala bidang kehidupan yang demikian padat dan beragam.Akan terlihat aktifitas damai manusia dalam situasi yang normal,tetapi sebaliknya juga akan nampak beragam konflik antar sesama umat manusia dalam wujud aksi tawuran dalam skala kecil maupun peperangan dalam skala besar.
Itu semua adalah aktifitas lahiriah yang dapat dilihat dengan mata kepala kita masing-masing.Masalahnya adalah mengapa kita dapat menyaksikan aktifitas batiniah manusia:Tidak!Disinilah pangkala tertipunya manusia oleh manusia lainnya.
Terhadap amal perbuatan orang-orang kafir di dunia,secara tegas Allah swt menyatakan sebagai suatu hal yang sia-sia belaka sekalipun perbuatan itu mereka klaim sebagai perbuatan baik.Allah swt,berfirman dalam Qs.Al-Kahfi :103-105 yang artinya sebagai berikut :"katakanlah:Apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"(*)Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini,sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.(*)Mereka itu orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kafir terhadap) perjumpaan dengan Dia.Maka hapuslah amalan-amalan mereka,dan kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat."(*)
Ayat tersebut diatas menegaskan betapa ruginya menjadi orang kafir karena seluruh amalan perbuatannya,termasuk yang baik-baik ditolak oleh Allah swt.Meskipun demikian,sebagai seorang muslim,kita tidak boleh over estimate dan memastikan bahwa amal perbuatan kita secara otomatis di terima Allah swt tanpa kecuali.
Dalam hadist riwayat Muslim dari Abu Hurairah ra,Rasulullah saw bercerita tentang tragedi yang menimpa tiga orang muslim yang amal perbuatannya ditolak oleh Allah swt pada hari kiamat,padahal dalam pandangan manusia mereka adalah pahlawan,ilmuwan dan dermawan."Sesungguhnya manusia  yang pertama kali diadili pada hari kiamat adalah (pertama) seseorang yang dinyatakan mati syahid.selanjutnya,ia dihadirkan (ke mahkamah ilahi),lalu Allah menunjukkan kepadanya segala nikmatNya,maka ia pun mengetahuinya.Kemudian Allah bertanya:"Apa yang kamu lakukan dengan nikmat-nikmat itu?"Orang itu pun menjawab:"Saya berperang karena Engkau sampai saya mati syahid."Allah menyangkal:"Kamu berdusta!kamu berperang karena ingin disebut sebagai pemberani."Kemudian (malaikat pun)diperintahkan untuk menyeretnya dengan kepala dibawah dan melemparkannya ke dalam neraka
Rasulullah melanjutkan ceritanya:Dan (kedua) adalah seseorang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-qur'an.Ia pun dihadirkan (ke mahkamah ilahi),lalu Allah menunjukan segala nikmatNya,maka ia pun mengetahuinya.Kemudian Allah bertanya:"Apa yang kam lakukan dengan nikmat-nikmat itu?"Orang itu pun menjawab:"Saya belajar ilmu dan mengajarkannya serta membaca al-qur'an semat-mat karena Engkau."Allah menyangkalnya:"Kamu berdusta!Kamu melakukannya karena ingin disebut sebagai orang yang alim!"Kemudian (malaikat pun) diperintahkan untuk menyeretnya dengan kepala dibawah dan melemparkannya ke dalam neraka."
Rasulullah pun mengakhiri ceritanya:"dan seseorang yang diberikan keleluasaan rezeki dan memberinya bermacam-macam harta benda.Selanjutnya,ia dihadirkan (ke mahkamah ilahi) kemudian Allah memberitahukan kepadanya segala nikmatNya,maka ia mengetahuinya.Lalu Allah bertanya:"Apa yang kamu lakukan dengan nikmat-nikmat itu?"Orang itu pun menjawab:Saya membelanjakannya di jalan yang Engkau cintai dan menginfaqkannya semata-mata karena Engkau."Allah menyangkal:"Kamu berdusta!Kamu melakukanyya karena ingin disebut sebagai dermawan!Kemudian ia pun diseret dengan kepala dibawah,lalu dilemparkan ke dalam neraka."(HR Muslim)
Semoga riwayat diatas mendorong kita untuk bersikap waspada dalam menjalani kehidupan di dunia ini,untuk berhati-hati dalam menata hati dan niat yang benar,yang iklas semata karena Allah.
Tentu saja sabda Rasulullah diatas tidak membatasi hanya pada tiga orang tersebut.Profesi-profesi lainnya yang ditekuni manusia di segala bidang kehidupan mempunyai kemungkinan dan peluang yang sama untuk mengalami nasib yang serupa.Naudzu billahi min dzalik.

No comments:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *