Monday, May 22, 2017

Sampaikankanlah dariku walau satu ayat

"Hai rasul,sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu,berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya.Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir" (Qs.al-Maidah :67)
Ballighu anni walau ayah,demikian ungkapan para mubaligh kita dalam berbagai keaempatan tabligh mereka.Ternyata ungkapan diatas merupakan penggalan dari hadist Nabi saw yabg sangat terkenal yang diriwayatkan,antara lain oleh Imam Ahmad bin Hanbal,Imam al-Bukhari dan Imam at-Tirmidzi dari sahabat Abdullah bin Amr bin al Ash ra yang artinya :Dari Abdullah bin Amr (dia berkata) bahwa Nabi saw telah bersabda :"Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat,dan ceritakanlah dari Bani Israil,dan tidak ada dosa,barangsiapa berdusta atas namaku secara sengaja,maka hendaklah dia menempati tempat duduknya dari neraka."
Akibatnya,saat ini banyak mubaligh bermunculan dimana-mana,termasuk dilayar kaca,yang dengan segala keterbatasannya menyampaikan pesan agama dengan sangat percaya diri karena bekal pemahamannya yang kurang proporsional terhadap (isi) penggalan hadist diatas,Seharusnya,kesadaran untuk berdakwah iti dipupuk secara terus menerus dengan semangat untuk (juga) memahami materi dakwahnya secara mendalam,dan masing masing seharusnya tahu diri untuk menyampaikannya kepada umat dalam batas kemampuannya.
Sudah seharusnyalah para mubaligh selalu berupaya untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang islam yang mereka dakwahkan.Karena,bila mereka yang berbekal ilmu sangat terbatas itu tidak mau menyadari keterbatasannya dan merasa cukup dengan kemampuan retorika mereka dalam dakwah mereka yang disambut dengan antusiasme yang sangat tinggi dari para jamaahnya,bahkan seringkali tersanjung dengan tepuk tangan para jamaahnya,dikhawatirkan ketika para mubaligh itu berbicara tentang persoalan islam yang membutuhkan kedalaman ilmu,terjebak dalam penjelasan yang menyimpang dari esensi kebenaran syari'at islam.
Akhirnya,kita seharusnya semakin sadar diri,dengan selalu merujuk peringatan Allah dalam firman-Nya :"Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui." (An-Nahl 16:43 dan Al-Anbiya 21:7)
Jangan sekali-kali kita permainkan agama islam yang suci ini dengan berbagai ulah kurang terpuji,termasuk didalamnya dalam bentuk ceramah agama yang kurang bertanggung jawab.Apalagi dilakukan untuk mencari sesuatu yang bersifat duniawi dengan topeng agama
sumber : Muhsin Hariyanto

Contact Form

Name

Email *

Message *