Thursday, February 9, 2017

Istana Al-Hamra saksi bisu kejayaan islam di Spanyol

Salah satu bukti ketinggian arsitektur islam adalah Istana Al-Hamra di Granada,Spanyol.Para arsitek dunia mengakui istana tersebut dibangun dengan seni dan tata ruang yang sangat canggih,alami dan ramah lingkungan.Selain bentuknya yang spektakuler,tata ruangannya memiliki pengaturan udara yang sempurna.Jika cuca diluar sedang panas,suasana dalam ruangan sejuk tanpa bantuan AC atau alat pendingin lainnya.Jika cuaca diluar sedang dingin,susana dalam ruangan istana hangat.Padahal istana yang terletak di kaki gunung Siera Niveda dibangun pada abad 13-14 masehi.
Sebelum menjadi istana,al-hamra awalnya hanyalah sebuah benteng Qalat al-hamra (benteng merah) yang berfungsi sebagai tameng atau tempat berlindung orang arab dari serangan musuh.Lalu dibangunlah sebuah bangunan dibalik benteng itu,dan jadilah sebuah istana di daerah perbukitan kaki gunung Siera Niveda yang dinamai al-hamra (istana merah).Pembangunan istana seluas 14 hektare itu dilakukan secara bertahap,antara tahun 1238 dan 1358 masehi.Ia dilengkapi taman yang penuh dengan bunga-bunga indah nan harum.
Di istana tersebut ada sebuah taman yang menjadi favorit,dikenal dengan nama Hausyus Sibb (taman singa).Taman ini dikelilingi oleh 128 tiang yang terbuat dari marmer.Juga terdapat kolam air mancur yang dihiasi dengan 12 patung singa yang berbaris melingkar.Dari mulut patung tersebut keluar air yang memancar.Di dalam istana terdapat berbagai ruangan yang indah.Di antaranya al-Hukmi (baitul hukum),yakni ruang pengadilan dengan luas 15x15 meter yang dibangun oleh Sultan Yusuf 1 (1334-1354).Kemudian ada ruangan Bani Siraj (baitul bani siraj) yang berbentuk bujur sangkar dengan luas bangunan 6,25x6,25 meter yang dipenuhi dengan hiasan-hiasan kaligrafi arab.
Ada pula Bersiram (hausy ar-raihan),ruangan berukuran 36,6x6,25 meter yang pada posisi tengah terdapat al- Birkah atau kolam yang lantainya terbuat dari marmer putih.Luas kolam ini 33,50x4,40 meter dengan kedalaman 1,5 meter,yang di ujungnya terdapat teras serta deretan tiang dari marmer.Didalam kawasan istana terdapat sebuah masjid  bernama masjid Al-Mulk,terletak disebelah utara.Selain itu,istana merah ini dikelilingi oleh benteng dengan tembok kemerah-merahan.Pada bagian luar dan dalam istana ditopang oleh pilar-pilar panjang sebagai penyangga yang juga berfungsi sebagai penghias istana.
Selain dinding dalam,dinding luar juga banyak dihiasi kaligrafi dengan ukiran khas yang sulit dicari tandingannya hingga kini.Tak hanya bagian atas dan dinding yang menyajikan keindahan ukir dan bentuk,istana al-hamra juga memamerkan kemajuan teknologi kaum Muslim sepuluh abad lampau melalui sistem air yang mengaliri seluruh ruang.Daulah Bani Amar ada dua versi asal nama al-hamra.Salah satunya,nama itu diambil dari Sultan Muhamad bin Al-Ahmar,pendiri kerajaan islam Bani Ahmar (1232-1492) yang membangun istana tersebut.
Sultan Muhammad bin Al-Ahmar atau Bani Nashr merupakan keturunan Sai'id bin Ubaidah,seorang sahabat Rasulullah saw dari suku Khazraj di Madinah.Daulah Bani Ahmar bermula dari kerajaan kecil.Namun seiring waktu ia menjadi kerajaan kuat dan megah,hingga berkuasa selama sekitar 2,5 abad.Para rajanya dikenal saleh dan cerdas.Mereka sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya.Saat itu bidang pertanian dan perdagangan sangat maju.Yang menyebabkan kerajaan ini jatuh adalah kerapuhan dari dalam,yakni sengketa yang terjadi di dalam kerajaan sendiri.
Sultan Muhammad XII Abu Abdillah an Nashriyyah,raja terakhir Bani Ahmar,tidak berhasil mempertahankan kerukunan keluarga kerajaan.Akhirnya energi mereka terkuras.Akibat fatalnya, kerajaan pun tidak dapat bertahan ketika datang serangan dari dua kerajaan kristen yang bersatu yaitu,raja Ferdinand V dan ratu Isabella.Kedua pemimpin kerajaan ini pula yang mendukung penjelajahan Columbus tahun 1492 masehi.
Pada pertengahan 1491,Raja Ferdinand V mengepung Granada selama tujuh bulan.Ia berhasil menguasai kota Malaga,kota pelabuhan terkuat di Andalusia,lalu Guadix dan Almunicar,Baranicar,dan Almeria.Basis kerajaan Bani Ahmar,Granada,pun akhirnya tunduk tepat 2 Januari 1492 masehi/2 Rabiul Awwal 898 Hijriyah.Kota ini diserahkan raja terakhir Bani Ahmar,Abu Abdillah.Prosesi penyerahan Granada dilakukan di halaman istana al-hamra.Meski istana tersebut tidak lagi menjadi milik umat islam,namun al-hamra diakui sebagai saksi bisu sekaligus bukti sejarah kejayaan islam di Spanyol.
Sumber:suara hidayatullah

  

No comments:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *