Wednesday, January 4, 2017

Hikmah dibalik "terpelesetnya" lidah sang penista

Diawal-awal hijrah dan terbentuknya masyarakat muslim di Madinah,segala karakter dan status keimanan tercampur di kota itu.Kaum muslimin bingung kepada siapa harus berhati-hati?kawan dan lawan menyatu tanpa bisa dibedakan.Hingga akhirnya,datanglah ancaman 3000 pasukan Quraisy dalam perang uhud,pada tahun 3 Hijriyah.
Mobilisasi untuk mempertahankan islam pun digelar,dan hasilnya terkumpul 1000 orang pasukan dari berbagai golongan yang menyatakan siap berangkat berjihad.Namun sebelum pasukan itu berangkat,Allah melakukan penyaringan terhadap pasukan itu,untuk memisahkan antara mereka yang benar-benar beriman dan mereka yang munafik.
Allah gentarkan hati kaum munafikin itu,hingga ditengah jalan sekitar sepertiga pasukan berbalik pulang dengan berbagai alasan.Di bawah kepamimpinan Abdullah bin Ubay bin Salul,kaum munafik menampakkan perilaku aslinya yang tidak komit terhadap perjuangan islam.
Penampakan sikap asli mereka itu,menjadikan Rasulullah dan para sahabat mengerti siapa mereka dan siapa yang munafik.Allah mengisyaratkan ini dalam firmanNya:"Allah tidak akan pernah membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini,,sehingga dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin).Dan Allah tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghaib,akan tetapi Allah memilih siapa yang dikehendakiNya diantara rasul-rasulNya.Karena itu berimanlah kepada Allah dan rasul-rasulNya;dan jika kamu beriman dan bertaqwa,maka bagimu pahala yang besar." (Ali Imran 3:179)
Sudah menjadi ketetapan Allah bahwa kita tidak bisa mengetahui yang ghaib.Isi hati manusia adalah rahasia seseorang dengan Tuhannya saja.Tapi pada saat Allah berkehendak menyingkapnya,Dia akan mewujudkan sebab-sebab yang mendorong siapa pun untuk bereaksi secara alamiah sesuai isi hatinya itu,tak terelakkan lagi.
Andai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak terpeleset lidahnya di kepulauan seribu,tidak mudah mengetahui siapa yang peduli pada agamanya dan siapa yang abai terhadap kitab sucinya,Al-qur'an.Kita pun tidak akan punya bukti nyata siapa yang mukmin yang jujur dan siapa yang munafik.Maka jangan menyangka peristiwa ini semat-mata buruk bagi kita.Karena dibalik peristiwa ini ada hikmah bagi kaum muslimin.Allah menyayangi umat islam disini,sehingga Dia tidak membiarkan kita berada dalam ketidakjelasan status sepeerti sebelumnya.
Sekarang,kita sudah bisa menyaksikan siapa saja yang berdiri bersama umat islam dan siapa pula yang justru bersama mereka pencela Al-qur'an.Umat juga menjadi sadar,media massa apa saja yang berpihak dan dimana posisi mereka.Andai Allah tidak memunculkan sebab ini,kita tidak mungkin mengerti isi hati mereka.Itu perkara ghaib bagi kita,tapi tidak bagi Allah begitu mudahnya Dia singkap topeng-topeng mereka sekarang.
Jadi,bersyukurlah.Allah telah menunjukkan jati diri kawan maupun lawan kaum muslimin yang sesungguhnya.Semoga kita dipilih olehNya menjadi bagian dari orang-orang yang berada di barisan RasulNya,yang membela kitab suciNya.Allah tidak tidur dan alam semesta tidak dilepaskan bergulir begitu saja.Dia terus memperhatikan kita dan mengendalikan urusan-urusan.Bila kaum munafiqun,kafirun,musyrikun itu punya rencana,maka sesungguhnya Allah juga punya rencana.Dan rencanaNya teramat teguh tak terkalahkan.
Sumber:pixabay


No comments:

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *